RUNTUHNYA TAMBANG BATU GIOK MYANMAR MEMAKAN BANYAK KORBAN

hampir 100 orang tewas dalam longsor besar di pertambangan batu giok sebuah daerah terpencil di Myanmar utara Penyelamat masih berjuang untuk menggali runtuhan dari lobgsor Hpakant pada hari Minggu, sebagai tim Pencari banyak menemukan mayat dalam bencana paling mematikan di industri batu giok ilegal tsb. Puluhan orang masih hilang, kebanyakan dari mereka warga desa yang pedalaman gunung tailing Wilayah ini adalah rumah surga kualitas giok tertinggi di dunia, membawa miliaran dolar per tahun, meskipun peneliti mengatakan sebagian besar uang yang masuk ke individu dan perusahaan terkait dengan mantan penguasa militer Myanmar. "Kami menemukan 79 mayat pada 21 November [dan] 11 hari sehingga total sejauh ini adalah 90," kata Myint Nilar seorang pejabat dari otoritas administratif lokal di Hpakant, Kachin utara, menambahkan bahwa operasi penyelamatan masih berlangsung. "Kami melihat hanya mayat dan tidak ada yang tahu berapa banyak orang yang tinggal di sana," katanya kepada kantor berita AFP. Myint menambahkan bahwa hanya satu orang telah berhasil diselamatkan dari puing-puing longsor tersebut namun tidak lama meninggal dunia mereka bekerja di gundukan tanah yang berbahaya di bawah lorong galian dengan harapan bahwa mereka mungkin menemukan sepotong batu giok bernilai ribuan dolar. Penambang sering dengan resiko kehilangan nyawa,karena mata pencaharian hidup mereka menggali melalui sisa tambang raksasa. Setidaknya banyak orang tewas dalam tanah longsor di daerah yang sama awal tahun ini. Sebuah laporan oleh Global Witness, yang kampanye transparansi, mengatakan giok senilai $ 31bn diekstraksi dari tambang Myanmar tahun lalu, menyebutnya "pencurian sumber daya alam terbesar dalam sejarah modern". Tapi angka itu sekitar 10 kali resmi $ 3.4bn penjualan batu mulia tahun lalu, dalam industri yang telah lama diselimuti kerahasiaan dengan banyak batu giok terbaik diduga akan diselundupkan langsung ke China.